Para pengguna komputer tentu saja sudah tidak asing lagi dengan istilah Booting. Sebuah langkah yang pertama kali dilakukan setiap ingin menggunakan komputer.
Booting merupakan sebuah proses untuk masuk ke sebuah sistem operasi ketika komputer dinyalakan. Ketika booting, semua komponen/periferal dipersiapkan dan dicek sedemikian rupa agar sistem operasi bisa dijalankan. Nah, booting ini terbagi atas 2 macam, yaitu Cold Booting dan Warm Booting. Masing-masing memiliki perbedaan dalam penerapannya. Apa itu Cold Booting dan Warm Booting ? Simak pemaparan ane di bawah.COLD BOOTING
Cold Booting atau bisa disebut juga dengan Cold Boot/Hard Boot/Cold Start/Dead Start adalah metode booting dengan cara menghidupkan komputer ketika dalam posisi mati melalui tombol power. Cold Boot terjadi apabila semua hardware, software, jaringan, dan periferal dalam komputer tersebut tidak bekerja alias mati. Jika agan mematikan (shutdown) komputer atau langsung mematikan dari tombol power (force shutdown) lalu kemudian beberapa saat dinyalakan lagi, itu juga dinamakan Cold Booting.Semua cache dari tugas/proses yang dilakukan maupun temporary data akan dihapus dan semua konfigurasi yang tidak tersimpan juga akan direset sehingga komputer nantinya akan bekerja seperti saat pertama kali dinyalakan.
WARM BOOTING
Warm Booting atau biasa disebut Soft boot adalah metode booting yang dilakukan ketika komputer berada dalam posisi hidup, lain halnya dengan cold boot yang berada dalam posisi mati. Istilah gampangnya, Warm boot ini sama aja kayak Restart atau Reboot. Warm boot dapat dilakukan dengan memencet tombol restart atau tombol reset, kalau di Windows bisa tekan CTRL+ALT+DEL.Namun Warm Boot juga dapat terjadi tiba-tiba ketika komputer agan kena BSOD (Blue Screen Of Death) karena kesalahan yang terjadi pada sistem.
Tambahan
Warm Boot tidak sepenuhnya mereset sistem seperti halnya Cold Boot. Warm Boot masih menyisakan cache dari program dan temporary data. Sehingga jika agan-agan sedang melakukan troubleshoot komputer sebaiknya lakukanlah Cold Boot, karena ketika komputer dimatikan semua cache dan temporary data akan dihapus dan sistem akan melakukan POST (Power On Self Test) yang bisa memudahkan agan menemukan masalah dalam troubleshooting.
Itulah penjelasan ane tentang Cold Booting dan Warm Booting yang serupa tapi tak sama. Jika ada tambahan lain dari agan-agan, silahkan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih.
0 komentar:
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan. No spam ya...